Aku mulai menjejakan kembali goresan pena ini, ketika
mendapatimu tersenyum memandang langit. Mencoba mengais sebuah bintang sebagai
petunjuk inspirasimu…
Inilah cerita,
Prabumulih, 3 Jan 2013.
Sumsel
Disuatu kerajaan,
seperempat abad yang lalu negeri ini merupakan negeri termakmur yang ada di
muka bumi ini. Namun semuanya berubah selepas peninggalan Raja agung Alfabet
dan Permaisuri Partitur. Meski begitu negeri ini masih tetap mengalun indah dan
harmonis dibawah kepemimpinan paman Melodi.
Paman Melodi adalah
seorang adik angkat dari Raja Alfabet, meski begitu kecintaanya terhadap rakyat
mampu mempertahankanya loyal tinggi kepada sang Raja. Dulu waktu raja masih sehat,
sempat terbersit dibenak Raja Alfabet untuk menjadikan paman Melodi sebagai
Perdana mentri. Namun keinginan Raja dimentahkan oleh paman Melodi, menurut
paman lebih baik ia menjadi warga sipil saja seperti masyarakat lainya. Dengan
alasan agar negeri ini tetap dipayungi oleh kejujuran.
Sepeninggal Raja,
Negeri ini mulai diselimuti oleh kecurangan mereka yang menginginkan kedudukan
dan jabatan yang akan merugikan rakyat. Ternyata Raja Alfabet menyadari itu
sebelum dia meninggal dunia. Raja menuliskan sebuah titah dalam balutan mushaf
yang tergulung rapi bertalikan pita emas yang beliau anyam dari bulu phoenix.
Dalam mushaf itu
tertulis bahwa yang akan menggantikan kedudukanya sebagai Raja adalah putra
mahkota yaitu pangeran Abjad. Namun sebelum semua itu terealisasi yang berhak
untuk memantau hingga sang putra mahkota layak menjadi Raja, maka sang Pangeran
diwajibkan mencari sebuah Negeri di belahan bumi lain diluar kerajaan ini untuk
belajar. Negeri ini adalah negeri bernama Murotal.
Negeri dimana seluruh
langit menaungi dengan senyuman, setiap jengkal rumput diatas tanah selalu
riang menyambut hari. Dan tidak pernah didengar airmata curhat kepada alam di
Negeri ini. Negeri yang mana setiap rakyatnya selalu dirundungi oleh
kebahagiaan karena beberapa rakyatnya yang tersebar dibeberapa penjuru Negeri
lain menjadi orang-orang yang selalu mempengaruhi kehidupan alam.
Usia sang Pangeran
sekarang masih sepuluh tahun, masih terlalu muda untuk memimpin kerajaan
sebesar kerajaan Huruf ini. Negeri Huruf sebelumnya dipimpin oleh Raja jahat
dengan perawakan kecil, gendut dengan dua bola mata yang besar melingkar tepat
dibelakang rambutnya ada unyeng-unyeng dua
bernama Kupek.
Namun Negeri Huruf
beruntung karena memiliki kesatria Alfabet yang mengembalikan rasa aman dan
nyaman ketengah-tengah Negeri. Hingga saat ini sang Raja Alfabet telah
meninggalkan dunia bersama denga Permaisuri Partitur.
Mendengar putusan dari
para dewan mentri maka Paman Melodi syah menjadi pemimpin Negeri Huruf untuk
sementara. Semua berjalan dengan lancer, Paman Melodipun tidak pernah
menceritakan kepada pangeran Abjad bahwa pangeran diharuskan mengembara hingga
pangeran mampu menjadi raja yang bijak. Tidak seperti sekarang, sifatnya yang
labil, emosional, manja dan selalu tergantung kepada pekarya istana membuat
sang pangeran seperti pemalas.
***
Waktupun berlalu
menyisakan pertanyaan besar dan kekosongan didalam hati seorang pangeran. Saat
sedang asyik bermain-main bersama dengan para emban istana tak sengaja pangeran
menghancurkan sebuah vas bunga besar milik permaisuri dahulu. Dari dalam vas
bunga itu didapati sebuah gulungan mushaf, yang sengaja di simpan oleh paman
Melodi. Gulungan mushaf itu rencananya akan diberitahukan paman Melodi kepada
pangeran setelah pangeran manginjak usia remaja.
Sifatnya sekarang tidak
mendukung keputusan yang telah ditinggalkan sang raja. Dengan rasa penasaran
dan emosional yang tinggi, akhirnya pangeran mendatangi pamanya.
Aku tidak faham paman
dengan apa yang dituliskan ayah pada gulungan besar ini. Mengapa ayah begitu
tega membiarkan paman, yang bukan keluarga kerajaan menjalankan semua tmapuk
pemerintahan, bahkan paman diijinkan oleh ayah untuk menguasai hidupku juga.
Ucap pangeran Abjad ketus kepada pamanya.
Sambil tersenyum dan
rasa lucunya mendapati ponakanya merajuk seperti itu membuat sang paman
mendekati ponakanya itu. Dengan sangat bijak sang paman menerangkan semua
perihal yang terdapat pada gulungan mushaf peninggalan kakak angkatnya itu yang
tak lain adalah Raja Alfabet.
Tapi semua itu tak
mengubah perangai sang pangeran, hal ini diketahui oleh kelompok yang tidak
senang dengan keputusan sang raja. Menurut mereka ini adalah ladang masalah
yang besar yang bisa membuat mereka memiliki kesempatan untuk menggulingkan
kerajaan. Hingga mereka bisa melakukan kelaliman sesuka hati mereka.
Hingga pada suatu hari
yang buta pangeran diculik oleh kelompok yang menamakan diri mereka Tekeruan.
Mereka tadinya adalah anak buah dari pemimpin lalim Raja Kupek. Setelah masa kejayaan
Raja kupek digantikan oleh Raja Alfabet, kelompok pendukung Raja Kupek yang
menamai diri mereka sebagai Tekeruan menyingsingkan diri kepinggiran negeri
dekat dengan perbatasan Negeri.
Dan penculikan sang
pangeranpun dibawa ke perbatasan Negeri dengan harapan Kerajaan akan gaduh dan
menjadi kacau balau. Sehingga kesetabilisan rakyat akan terganggu, sehingga
paman melodi sebagai pengganti Raja sementara turun dari kursi kerajaan yang
dia jaga. Meski selama sepeninggalan Raja paman melodi tak pernah sekalipun
duduk dikursi Raja. Karena menurut dia yang pantas duduk disana adalah pangeran
mahkota. Semua adegan penculikan ini tidak mempengaruhi Negeri bahkan paman
Melodi, dengan sangat sigap karena menyadari suatu saat hal ini akan terjadi
maka paman melodi telah menyiapkan pasukan khusus yang dia namai dengan Pasukan
Not.
Pasukan Not ini berisi
tujuh pemuda terlatih yang memang sudah melewati seleksi alam sebagai penjaga
kusus kerajaan. Diantaranya adalah Do, Re, Mi, Fa, So, La, Si mereka memiliki
kemampuan yang beraneka ragam. Semuanya telah dibekali keahlian, pada diri
mereka dari sang alam. Ketujuh agen ini sudah disuruh oleh paman Melodi untuk
mengikuti kemana pangeran Abjad dibawa oleh gerombolan Tekeruan.
Dua minggu sudah
pengeran dalam dekapan gerombolan tekeruan, mereka semua mulai kehabisan bekal.
Mereka mengusahakan diri dengan menodong dan merampok kumpulan pedagang yang
akan menuju kota.
Akhirnya gerombolan
Tekeruan sampai juga pada persembunyian mereka tepat 3cm dengan garis
perbatasan Negeri tetangga yang dipimpin oleh adik dari Raja Negeri Huruf
terdahulu yang lalim. Negeri inipun sering kali mengusik ketentraman dan
kesetabilan Negeri huruf, karena sifat iri dan dengki yang Negeri ini miliki.
Di desa Pandai Membaca
ini pangeran disekap, ternyata tidak ada kerugian bagi paman Melodi. Sesuai
dengan dugaanya sang pangeran pasti akan baik-baik saja, dan yang terpenting
kejadian ini akan menjadi sebuah pelajaran terbaik di hidup sang pangeran dan
paman Melodi berharap sifat buruk pangeran berubah setelah semua ini berakhir.
Sehingga pangeran memang layak untuk memimpin Negeri huruf dengan bijaksana,
dan pangeran mampu menemukan Negeri Murotal yang selalu di impikan oleh Raja
Alfabet sebelumnya.
Akibat penculikan itu,
tak sengaja pangeran membaur dengan rakyat desa, semua itu dilakukan gerombolan
Tekeruan untuk mengurangi rasa curiga akan kehadiran pangeran Negeri didesa
ini.
Disini Pasukan Not pun
membaur menjadi rakyat jelata, Do seorang prajurit yang sedikit gembul namun
cekatan merubah dirinya menjadi seorang pedagang tahu, yang mendekati rumah
dimana pangeran disekap dengan dalih memberi tahu gratis, namun dengan sarat
dia boleh terus bermain dengan pangeran.
Tanpa rasa curiga
gerombolan Tekeruan membiarkan agen Do mengajari beberapa hal kepada pangeran
agar bertahan di dunia yang diluar kebiasaanya. Dengan sigapnya agen Do lalu
mengajarkan senjata rahasia dari Negeri huruf yaitu sebuah Bahasa, menurut
filsufnya dan apa yang pernah ia pelajari sebelumnya dari ayahnya Raja Alfabet,
pangeran mulai memutar kembali masa dimana ia dibacakan sebuah buku oleh
ayahnya.
Bahasa ini adalah senjata
dimana diatas bumi ini kamu akan mampu menguasai waktu, tidak hanya didalam
negerimu namun juga di belahan bumi lain. Hanya dengan bahasa kamu akan dapat
berkomunikasi, mengutarakan sesuatu dan memahami sesuatu. Bahasa, itulah
pelajaran yang pernah ayahnya sampaikan. Namun tidak tuntas, karena pada saat
itu dia masih balita.
Agen Do dengan sabar
menempuh jalan terjal yang pasti akan sangat sulit menyampaikan rahasia ini di
dalam sarang penjahat seperti ini. Gerak gerik agen Do pun selalu diawasi
dengan dalih mengajarkan cara membuat menu tahu terspesial agen Do juga selalu
menyelipkan pelajaran rahasia dari Negeri huruf.
Pangera pasti sudah
tahu apa isi dari senjata Bahasa, Tanya agen Do kepada pangeran Abjad
Mengapa kamu
memanggilku dengan sebutan pangeran, ungkap Abjad sedikit asing. Darimana kamu
tahu aku adalah seorang pangeran? Tanya Abjad kepada Do sambil berbisik.
Maaf sebelumnya, aku
adalah agen Do yang diutus oleh Baginda Melodi untuk mengawasimu. Apakah dirimu
baik-baik saja dalam kurungan pemberontak Tekeruan.
Oh, baiklah agen Do
jika begitu. Sebaiknya dirimu memanggil aku dengan sebutan nama saja. Mulai
sekarang panggil aku dengan Abjad.
Siap pangeran, sekarang
kiamu harus tahu Abjad bahwa bahasa memiliki tahapan tersendiri hingga kamu
mampu mencapai kesempurnaan ilmu.
Baiklah Do, apa yang
harus aku lakukan dan harus dimulai darimana hingga aku dapat mencapai
kesempurnaan mempelajari senjata rahasia Negeri kita?
Bagus sekali, tanpa
dipaksa dirimu sudah mulai mau menerima pembelajaran ini. Baiklah jika begitu
mari kita awali dari jurus A.
Abjad pun dengan tekun
mempelajari bagaimana cara melafadzkan A, menuliskanya membentuk hurufnya
hingga membuatnya sebagai tahu.
Berikutnya naik kejurus
berikutnya B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, hingga jurus terakhir Z.
sebagai guru kamu aku anggap telah lulus dan berhasil mempelajari senjata
rahasia Negeri kita, aku akan pamit dan tak kembali. Namun, nanti akan ada rekanku
bernama Re akan menyamar sama dengan aku akan memberikanmu ilmu yang akan
menyempurnakan kemampuanmu
Terimakasih agen Do,
aku akan menunggu saat-saat seperti ini lagi esok ketika kita bertemu kembali.
Dan aku tak sabar untuk menunggu kedatangan rekanmu.
***
Tak perlu waktu lama,
kecerdasan yang dia miliki dari ayah dan ibunya membuat Abjad mudah saja
mempelajari jurus dalam senjata rahasia kitab Bahasa. Dengan memejamkan mata
saja Abjad mampu mengucapkan, dan menuliskanya satu persatu jurus yang telah ia
pelajari.
Baru dua minggu namun
rasanya sudah lama dia berada di kampong ini. Kampong pandai membaca ini
membuatnya seperti berada di dalam istana, meskipun dia tak lagi mudah
mendapatkan apa saja yang dia inginkan seperti saat berada di istana. Disana dia
hanya tinggal mengucap dan akan segera ada, berbeda dengan disini. Dia harus
berusaha sesuai dengan kemampuanya untuk mendapat apa yang dia harapkan.
Waktu yang di tunggupun
dating, Agen Re yang menyamar sebagai seorang tukang sayur mulai menjadi pengajar
seperti halnya agen Do sebelumnya. Dalam pengajaranya agen Re selalu
mengajarkan bagaimana cara meimilih dan menentukan sayuran organic yang baik
bagi kesehatan.
Tapi semua itu tidak
membuat pangeran Abjad senang. Pangeran Abjad ingin segera melengkapi ilmunya
yang berasal dari kitab bahsa yang sempat disampaikan oleh agen Do. Namun agen
Re tak ingin buru-buru, karena menurut agen Re pangeran Abjad tidak akan pernah
menghargai sesuatu apabila yang dia pelajari instan dan segera. Agen Re ingin
pangeran Abjad lebih sabar hingga ilmu yang dia pelajari tak hanya sebagai
kesombongan nantinya.
Pangeran Abjad pun
menuruti nasehat yang diberikan oleh agen Re. lambat laun pangeran Abjad mampu
mempelajari sayuran yang sehat dan tanpa zat kimia. Dalam penyajian dan rawsanyapun
kelompok Tekeruan memberikan nilai positif terhadap perkembangan dapur pangeran
Abjad. Melihat perkembanganya, agen Re pun mulai menaruh rasa bangga kepada
sang pengeran. Dan mulai mengajarkan tahap berikutnya dalam kitab yaitu
MENGEJA.
Pada jurus ini pangeran
harus mampu menyatukan jurus-jurus yang sebelumnya dia pelajari dari agen Re.
jurus A-Z harus mampu ia eja hingga membentuk sebuah jurus yang lebih dahsyat.
Akhirnya pangeran mampu mengeja setiap jurus yang dijadikan satu. Hingga
pangeran membuat jurus sendiri yaitu sebuah kata. Di akhir pelajaran dan
dianggap pantas untuk melanjutkan level berikutnya pangeran diberi pesan yang
sama oleh agen Re, bahwa akan datang agen berikutnya yang bernama Mi akan
menambah kemampuan ilmunya.
***