Teringat 1 minggu yang lalu.
teringat senyum lucu itu.
Teringat kerlingan curi pandangnya dari balik tubuh ibunnya.
Kulihat di sudut ruangan salah satu toko buku besar dibandung anak kecil lucu memangku buku besar di pangkuannya dengan terbata meng-eja baccaan dari buku yang di pangkunya.
seorang gadis lucu dengan berambut ikal membaca lirih bacaan di hadapannya sambil sedikit meng-eja.
"ehm,,,........
kata pertama yang keluar dari bibir ini mencoba membuka obrolan.
"emmmmm,.... sambil sedikit memutar kepala kecilnya menghadapku, sambil acuh melanjutkan memperhatikan kembali buku yang sedang asyik dipangkunya.
"suka baca yah... ?
-iah...
"baca apa ?
- 25 nabi. sambil malu-malu menggeleng-gelengkan kepalannya.
"ceritanya tentang pa?
-diam, sambil memperlihatkan buku bergambar kehadapanku.
"ceritain dong.
-melengos malu dari pandanganku. sambil sedikit bicaranya yang kudengar karena begitu lirihnya adik kecil itu menjawab apa yang ku pertanyakan. nabi yang di makan ikan.
"o... sama siapa ?
- menunjukan arah dengan mendongakan wajahnya. mamah,tuh.
setelah melihat mamanya yang asyik membaca akupun berlalu dari percakapan dengan si mungil lucu itu. karena aku harus membaca buku yang dari tadi hanya membisu dalam genggamanku.
----------------------------------------------------------------------------------------------
kulihat di satu pinggiran rak buku ada satu sofa kecil pas buat satu orang, lalu ku posisikan badan ini untuk duduk dan menikmati buku yang baru aku ambil dari tadi yang menurutku menarik, buku yang berlatarkan jepang, yang memang menjadi cita-citaku untuk menjejakkan emosiku di negara shusi itu.
terlalu asyik memperhatikan buku yang ada di hadapanku tak terasa waktu sudah menunjukkan 1 jam lamannya aku berdiam diri menafaki pemikiran dan awang-awang yang dilukiskan buku yang aku baca. ku dongakan wajahku dari buku untuk melihat sekeliling. masih kudapati gadis kecil itu menyandar malu pada ibunnya.
terdengar beberapa percakan darinya
"Mah, yang ini gambar apa ?
itu gambar nabi. oh, kakak baca buku itu yah...
"ia mah, dengan tetap memperhatikan bukunya.
Mah, klo ALLAH S.W.T gambarnya yang mana mah?
" ga, ada sayang. mamanya dengan lembut menjelaskan
kenapa ga, ada mah?
"karena khusus buat Allah S.W.T ma Nabi Muhammad S.A.W ga' boleh di gambar.
kenapa sih mah... ? bergalayut manja pada tubuh ibunnya.
"karena nanti takut berlebihan hamba sama umatnya. mengagungkan Allah sama Rasuln-Nya.
oh gitu yah mah.
"boleh juga digambar bercahaya aja.
bercahaya... kaya gini yah mah. menunjukkan lafadz Allah yang di beri ornamen cahaya.
iah....
sehabis itu aku tidak memperhatikan lagi percakapan gadis itu.
aku terlalu asyik dengan imaji ku yang kubuat sendiri dari percakapan gadis lucu tadi.
seandainnya semua muslim dari yang kecil hingga yang udzur seperti anak itu.
tidak pernah terpikirkan untuk mengetahui siapa yang menciptakan cinta dan harus dicinta.
kadang aku sendiri terlalu heboh dengan kepalsuan hari-hari dan hidup ini.
kebohongan yang harus kuulangi disetiap mentari tersenyum lagi.
terimakasih gadis kecil, telah menyengat imanku dengan sentuhan pertanyaan renyahmu yang tak terbendung dengan kepura-puraan dan ketulusanmu untuk mengetahui siapa cinta sejati yaitu dia yang Maha Esa. pencipta alam semesta tuhanku tercinta, Allah S.W.T.
sejenak aku terhenyak dari lamunanku dan anganku karena jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, waktu yang kutunggu untuk menyaksikan Film di bioskop 21 yang sudah aku pesan tiketnya sebelum asyik ke toko buku.
ku tersengat lagi oleh sentuhan senyum kecilnya saat dia berlalu di hadapanku dengan sedikit menjinjit kakinnya dan menuntun jemari ibunnya.