kakinya mulai direbahkan perlahan....
seiring gesekan tubuhnya dengan tanah yang semakin terasa berat, rintihan tanda sakit semakin terasa dalam desah nafasnya yang memburu. dari semua keadaan yang baru saja dia alami cuma satu kenangan yang mampu dia ingat, dia baru saja dapat musibah dan harus terperosok kedalam jurang yang dalam dan lembab ini. yang dia harapkan saat ini adalah mampu segara keluar dari tempat ini dan mencari bantuan.
dia mulai menguatkan semua kaki-kakinya, berusaha unutk berdiri. tapi dia tak merasakan jika kakinya tak mampu menopang berat tubuhnya, dia mencoba lagi, lagi dan lagi...... namun yang dia dapat hanya nihil dan perasaan sakit yang semakin menjadi. penglihatanya sedikit kabur dengan beberapa kotoran lumut menutupi wajahnya serta air yang sedikit bau anyir.
diseka olehnya kotoran yang menutupi wajahnya, bau anyir itu semakin pekat dan mendasar dalam penciumanya. masih saja air itu mengalir perlahan di bagian pelipis wajahnya. akhirnya dia sadar bila kepalanya sakit, dan tanganya berlumuran darah. hingga dia tak sadarkan diri.......
seiring gesekan tubuhnya dengan tanah yang semakin terasa berat, rintihan tanda sakit semakin terasa dalam desah nafasnya yang memburu. dari semua keadaan yang baru saja dia alami cuma satu kenangan yang mampu dia ingat, dia baru saja dapat musibah dan harus terperosok kedalam jurang yang dalam dan lembab ini. yang dia harapkan saat ini adalah mampu segara keluar dari tempat ini dan mencari bantuan.
dia mulai menguatkan semua kaki-kakinya, berusaha unutk berdiri. tapi dia tak merasakan jika kakinya tak mampu menopang berat tubuhnya, dia mencoba lagi, lagi dan lagi...... namun yang dia dapat hanya nihil dan perasaan sakit yang semakin menjadi. penglihatanya sedikit kabur dengan beberapa kotoran lumut menutupi wajahnya serta air yang sedikit bau anyir.

***
matanya perlahan terbuka, sinar mentari pagi mengusik keindahan tidurnya.dia mulai gelisah dengan keadaanya, gelisah karena perutnya terlalu sulit untuk menahan rasa lapar. kemudian dia menarik tas ransel yang menjadi alas bantal untuk tidurnya, dibukanya tas itu dan dia masih mendapati tiga bungkus roti tiga hari yang lalu serta dua botol kecil air minum kemasan serta satu botol kecil madu. dia berfikir panjang, masih berapa lama dia berada disini dan berapa lama juga dia mampu bertahan dalam kelaparan, karena kakinya yang membatasi mobilisasinya dalam bergerak.
dia belum pernah mengalami hal seperti ini, dan belum pernah pula belajar bertahan hidup di luar dunia nyatanya. dunia dimana semua kemudahan dapat dirasakan. ingin makan tinggal mencari rumah makan atau resto terkenal, dengan leha-leha makanan nan mengenyangkan dan melezatkan akan datang dengan sendirinya. atau ingin tidur di kamar dengan fasilitas dari yang termurah hingga yang ter-ekslusif bisa dia cari di kehidupanya. karena dia memiliki koneksi perhotelan yang bonafit.
dari tempatnya terjerembab kemarin hingga hari ini, terhitung sudah empat hari dia berada di lembah jurang yang lembab ini, darah yang mengalir dikepalanya sudah lama mengering, kakinya yang tak mampu dia gerakkan tak dia rasa lagi sakitnya. karena yang terfikir dari dirinya adalah keluar dari jurang ini. namun sejauh ini baru sekitar enam puluh meteran dia mampu memindahkan tubuhnya dari tempat pertama dia terjatuh.
tak satupun dia temukan jalan keluar bahkan cahaya matahari secuilpun? kecuali bila mendongakan kepala, baru mampu melihat adanya langit berkilo-kilometer diatas kepalanya. hanya bantuan semut yang erduyunlah yang memapahnya menempuh titik cahaya. leleh semua peluhnya. lengkap suda kecewanya pada tuhanya karena satu asa, mengapa tak sekalian dirinya dipanggil saja oleh tuhanya. agar dia tak merasakan perjalanan ini?
tak ada tempat seindah surga gumamnya, dengan terus menyeret langkah dengkulnya yang menjadi tumpuan tubuhnya untuk saat ini. kan ku serahkan ragaku hanya untukku selamanya pintanya dalam keresahan langkah kakinya. lama sudah terasa terik tak menyentuh tubuhnya. basah dan selalu basah, hanya itu yang dia rsakan beberapa hari ini dan lapar jelasnya.
badai pasti bergulir gumamnya lagi, tak sengaja burung elang kepala botak menjatuhkan ikan segar dari atas tebing. entah sengaja menjatuhkan atau karena kecolongan pelatuknya yang licin oleh lendir ikan, atau elang itu memang telah diutus untuk memberinya sedikit makanan penunda lapar hingga dirinya menemui ujian yang lainya.
tak ada tempat seindah surga gumamnya, dengan terus menyeret langkah dengkulnya yang menjadi tumpuan tubuhnya untuk saat ini. kan ku serahkan ragaku hanya untukku selamanya pintanya dalam keresahan langkah kakinya. lama sudah terasa terik tak menyentuh tubuhnya. basah dan selalu basah, hanya itu yang dia rsakan beberapa hari ini dan lapar jelasnya.
badai pasti bergulir gumamnya lagi, tak sengaja burung elang kepala botak menjatuhkan ikan segar dari atas tebing. entah sengaja menjatuhkan atau karena kecolongan pelatuknya yang licin oleh lendir ikan, atau elang itu memang telah diutus untuk memberinya sedikit makanan penunda lapar hingga dirinya menemui ujian yang lainya.
***
pelan namun pasti ketiaknya mulai merasa gatal dan tak ada rasa lain selain gatal. pantatnya kini serasa sudah berdekatan dengan tanah bahkan sudah akra rupanya. diawal kujumpa kamu memang membuatku tergila-gila kelangit jadinya ucap tanah pada bagian pantatnya. malu-malu tapi malu ucapnya lagi, karena pantat selalu saja membawa beberapa wajah dari tanah lembah, entah apa yang sedang terjadi? bingung kah? sedih kah? atau....... ?
semua akan ku akhiri, dengan ucapan yang menertawakan lembah bersemayam dalam rendahnya dera kakinya saat ini. selamat tinggal wahai ujian, aku akan datang dengan semua inovasi yag melesat. up to date anti minder. berdebar-debar di hati.......
butuh waktu untuk membelai jalanan dengan sejuta asa tapi percayalah, besok aku akan datang dengan segenggam cahaya yang pernah dititipkan oleh pejuang palestina muda yang begitu bergelora. hingga akhirnya dia tertegun di bibir tebing pelangi dengan memandangi asa yang kini masih dalam genggamnya bersama sang cahaya.............? aku tak paham.
buat kalian yang membaca tulisan ini tolong dilanjutkan kisah yang tak ada ujungnya ini? please.....