Ku mencoba tersenyum saat kau pergi.
Aku bisa meninggalkanmu
Aku bisa pergi dari hidupmu
Tapi aku ingin dirimu yang melakukan itu
Meninggalkanku dan pergi dari hidupku
Dia,
Dia yang mengertimu, mampu tenangkanmu
Dia yang setia bernyanyi untukmu
Dia yang bisa karena dia...
pagi ini dia sudah menyenandungkan asa yang perlahan keluar dari kerongkonganya meski masih terasa berat untuk dia lontarkan, taukah dimana letak kegelisahan selama ini yang dia rasakan. semua terletak pada khilaf yang pernah dia lakukan beberapa bulan kebelakang. dimana dia telah terlalu berani menanamkan cinta, Cinta yang terlalu sulit untuk bisa diterima oleh masyarakat. Cinta yang pastinya akan di cemooh oleh banyak mata.
karena cinta itu adalah sebuah forbiden yang dia lalui. namun masih saja rasa bersalah itu kadang hadir tapi kadang menghilang, semalam tadi dia sudah mengutarakan hal tersulit bagi seseorang yang dihadapanya. sulit untuk seseorang itu menerima kenyataan bahwa cinta yang dia lakukan adalah cinta yang najis! cinta yang terlalu takut dan cinta yang egois! terutama untuk dirinya.
dia masih saja mencoba menenangkan dirinya, seakan dia tidak mengalami hal ini. seakan semua akan berlalu dengan sendirinya dan sewajarnya. diapun mengutuk dirinya, sepertinya dia harus di penjara karena cinta ini. mengapa aku tak dilaporkan ke polisi fikirnya? mengapa pula kesalahan yang disebabkan Setan! masih saja dia lakukan semua karena gila! dia masih tetap merenaung meski langkah jemarinya mulai berayun.
sempat ingin dia tuliskan semua itu dalam catatanya, namun dia masih juga terlalu takut! takut nanti ada yang membacanya, takut nanti semua orang mengerti masalah akan dirinya, takut nanti menyakiti cinta yang lain, takut nanti semua akan buyar dalam sekejap, takut dan takut dan takut yang lainya........!! atau sebaiknya dia ungkapkan cinta itu meski akhirnya akan menyebabkan takut yang besar?
intinya dia terlalu pengecut, mencari aman sendiri tanpa memikirkan seorang yang mengharap lebih dari cintanya, seseorang yang selalu menitikan airmata sebelum tidurnya, disela waktu saat memikirkanya, atau disaat tersungkur menhadap Tuhanya! dasar dia yang terlalu banci untuk mengungkapkan isi gundah tingkah lakunya. sebaiknya dia tidak terlahir kedunia, dengan begitu dia tidak akan menciptakan cinta itu, cinta yang akan melukai semua pihak terutama seseorang yang dia tanami cinta.
akhirnya dia pendam benih cinta itu, hingga dia menanti Tuhan yang membukakan cinta dalam takdirnya. dia sekarang berharap pada Tuhanya, untuk menjaga dan menuntun bagaimana takdir cintanya yang menyulitkan banyak orang itu terutama cinta itu cinta dia dari si dia.
Aku bisa meninggalkanmu
Aku bisa pergi dari hidupmu
Tapi aku ingin dirimu yang melakukan itu
Meninggalkanku dan pergi dari hidupku
Dia,
Dia yang mengertimu, mampu tenangkanmu
Dia yang setia bernyanyi untukmu
Dia yang bisa karena dia...
pagi ini dia sudah menyenandungkan asa yang perlahan keluar dari kerongkonganya meski masih terasa berat untuk dia lontarkan, taukah dimana letak kegelisahan selama ini yang dia rasakan. semua terletak pada khilaf yang pernah dia lakukan beberapa bulan kebelakang. dimana dia telah terlalu berani menanamkan cinta, Cinta yang terlalu sulit untuk bisa diterima oleh masyarakat. Cinta yang pastinya akan di cemooh oleh banyak mata.
karena cinta itu adalah sebuah forbiden yang dia lalui. namun masih saja rasa bersalah itu kadang hadir tapi kadang menghilang, semalam tadi dia sudah mengutarakan hal tersulit bagi seseorang yang dihadapanya. sulit untuk seseorang itu menerima kenyataan bahwa cinta yang dia lakukan adalah cinta yang najis! cinta yang terlalu takut dan cinta yang egois! terutama untuk dirinya.
dia masih saja mencoba menenangkan dirinya, seakan dia tidak mengalami hal ini. seakan semua akan berlalu dengan sendirinya dan sewajarnya. diapun mengutuk dirinya, sepertinya dia harus di penjara karena cinta ini. mengapa aku tak dilaporkan ke polisi fikirnya? mengapa pula kesalahan yang disebabkan Setan! masih saja dia lakukan semua karena gila! dia masih tetap merenaung meski langkah jemarinya mulai berayun.
sempat ingin dia tuliskan semua itu dalam catatanya, namun dia masih juga terlalu takut! takut nanti ada yang membacanya, takut nanti semua orang mengerti masalah akan dirinya, takut nanti menyakiti cinta yang lain, takut nanti semua akan buyar dalam sekejap, takut dan takut dan takut yang lainya........!! atau sebaiknya dia ungkapkan cinta itu meski akhirnya akan menyebabkan takut yang besar?
intinya dia terlalu pengecut, mencari aman sendiri tanpa memikirkan seorang yang mengharap lebih dari cintanya, seseorang yang selalu menitikan airmata sebelum tidurnya, disela waktu saat memikirkanya, atau disaat tersungkur menhadap Tuhanya! dasar dia yang terlalu banci untuk mengungkapkan isi gundah tingkah lakunya. sebaiknya dia tidak terlahir kedunia, dengan begitu dia tidak akan menciptakan cinta itu, cinta yang akan melukai semua pihak terutama seseorang yang dia tanami cinta.
akhirnya dia pendam benih cinta itu, hingga dia menanti Tuhan yang membukakan cinta dalam takdirnya. dia sekarang berharap pada Tuhanya, untuk menjaga dan menuntun bagaimana takdir cintanya yang menyulitkan banyak orang itu terutama cinta itu cinta dia dari si dia.
untukmu.... yang sedang menanti cinta itu
maaf, karena hanya itu untuk saat ini
marth 10 - 12 april ' 11
0 Comments:
Post a Comment
<< Home