sehari sebelum keberangkatan

selepas keluar dari ruangan yang penat dan syarat dengan tulisan dan kebutekan akhirnya, aku bisa juga bernafas lega karena aku telah keluar dari kelas dan jam mata kuliah yang menyenangkan (bosan gila....!!)
seringnya mataku selalu dimanjakan oleh kertas-kertas yang senang di tempel didinding papan pengumuman, berkeliaran mencari kesana kemari dengan membaca semua lefleat yang senang menempel didinding dan mengisyaratkan untuk dibaca. mataku terhenti pada kertas berwarna coklat dengan tulisan tangan dan bingkai sederhana seadanya, khas pemberitahuan yang tidak begitu menarik mungkin untuk beberapa orang namun tidak untukku. bukan kertas atau pernak-pernik yg tertera menghias kertas itu, melainkan isi ajakan yg membuat mataku berhenti berkeliaran mencari bahan bacaan.
24 mei 2006 sehari sebelum berangkat
masih dalam wacana, akan diadakanya pendakian menempuh landainya perbukitan diatas buper kiara payung. tepat diatas komplek universitas Unpad jati nagor. rencana perberangkatan dari tempat kami tinggal adalah 25 mei malam menyesuaikan dengan cuaca panas di bandung saat itu.
akhirnya deal juga dengan waktu yang telah dijanjikan, 18 orang pendaki siap berangkat sore itu juga tepatnya pukul lima sore menanti kendaraan yang akan digunakan di kampus tercinta. kelima belas orang ini terdiri dari 7 wanita dan 11 laki-laki, prinsip pendakian sebenarnya adalah sebisa mungkin meminimalisir pendaki wanita sebagai partner, menyeleksi pendaki yang memiliki penyakit kambuhan seperti obstruksi saluran nafas, dan yang terakhir adalah mereka yang memiliki fisik berlebih bobot normalnya.
pukul lima sore ke 18 pendaki telah kumpul dengan perbekalan yang telah disiapkan perorang sesuai instruksi yang telah diberikan pada saat brifing. menanti angkutan kota yang akan kita gunakan ternyata terlalu lama, sempat terganjal emosi dalam diri masing-masing pendaki. sebenernya jadi nggak sih naek malam ini? namun pertanyaan itu semua pupus setelah jam menunjukan pikul enam tiga puluh waktu Bandung dan Antapani, tanpa banyak basa basi kepada supir, semua barang perbekalan termasuk logistik telah masuk mobil dan siap dalam tatananya.
ketika dikonfirmasi keterlambatan angkot yang akan kami gunakan adalah karena harus kucing-kucingan dengan si pemilik mobil. alhamdulillah berangkat juga mobil melaju membelah padatnya jalanan soekarnao hatta - cileunyi. memasuki komplek Unpad tepat jam delapan tiga puluh satu setengah jam perjalanan.mobil tidak bisa masuk lebih dalam, akhirnya kami harus berhenti tepat di pos buper kiara payung, shalat di mushala kecil samping pos sambil sedikit stracing dan mematangkan jalur pendakian sambil menanti teman kami yang ingin ikut mendaki namun tidak terbawa mobil karena keadaan yg mendesak.
pukul sepuluh malam pendakian kami mulai dengan 21 pendaki karena tambahan tiga orang yg menggunakan kendaraan sendiri (motor). pendakian kami mulai membelah perkampungan warga dan menyusuri perkebunan jagung serta sawah yang sedikit becek, suasana malam begitu menusuk tulang belulang, pukul sebelas lewat tiga puluh menit pendakian dihentikan untuk beristirahat di warung2 yg berada dilereng pos pantau.
cahya, cecep, indra, eris, yuda, ugie, gien, hilman, agus, rahman, sumarna, ejeb, anwar dan aku. bersama dengan para ibu-ibu PKK melanjutkan pendakian hingga menempuh beberapa bebatuan terjal dan perjalanan yang landai dengan alas perbukitan yg sedikit berpasir, bergumul dalam desahan dedaunan nan rindang serta dengan gelapnya sang malam dalam pekatnya nafas yang memburu.

0 Comments:
Post a Comment
<< Home