edelweish di sisi danau, terhenyak menatap bias senyum para pendaki, terkutip hasrat dalam diri mereka untuk mengabadikan pendakiannya maka tergeraklah tangan mereka memetik bunga abadi. yang tak bisa tumbuh disembarang tempat namun bisa bertahan dan semakin indah terlihat saat mereka layu.

Dieng adalah wilayah vulkanik aktif dan dapat dikatakan merupakan gunung api raksasa. Kawah-kawah kepundan banyak dijumpai di sana. Ketinggian rata-rata adalah sekitar 2.000m di atas permukaan laut. Suhu di Dieng sejuk mendekati dingin, berkisar 15—20 °C di siang hari dan 10 °C di malam hari. Pada musim kemarau (Juli dan Agustus), suhu udara kadang-kadang dapat mencapai 0 °C di pagi hari dan memunculkan embun beku yang oleh penduduk setempat disebut bun upas ("embun racun") karena menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

perjalanan demi perjalanan kan ku lakukan nanti setelah semua misiku terhenti dalam titik kebahagiaan buakan kejenuhan, membentang segala asa untuk melakukan perjalanan sendiri membelah sisi lain penorama mentari disisi bukit ditelan punggung pegunungan dibelah oleh angin yg tertunda dan cerita yang menunggu.

jangan lagi kau biarkan langkahku ini terhenti menatap semak belukar dan terjalnya dinding bukit, serta indahnya ketidak dataran bumi pendakian meski semua terlanjur dalam kaisan lelah yang menempel mendeplok dalam punggung gelisah. jejak-jejak perjalanan yang sempat terhenti akan aku mulai kembali namun entah dari mana aku akan memulainya??

biar langkah kaki dan imagiku yang menuntun untukku berjalan menemukan awal pendakianku dan akan ku hentikan di belahan bumi bagian mana, hingga mata ini terpejam indah dalam tidurnya, meresapi buaian angin dan godaan gemericik air yang begitu menyejukkan langkah kaki pendakian serta menenangkan bebatuan yang telah lama menggebu di dalam dada.

hingga tancapan kenangan terhenti dalam tatapan tajam sang siluet senja yang tak lelah menanti di sudut timur balik perbukitan........

entah kapan itu ??