tak sengaja lewat depan rumah mu ku mendengar......
sudah lah pa'e..... masalah ini pasti bisa diselesaikan, kalo saja semua keluarga mau membanu mengambil keputusan maka masalah ini akan terselesaikan dan idak mungkin terjadi berlarut-larut (kata istri dengan lirih).
kemudian ku berjalan sekitar dua raus meter dari rumah tadi yang aku dengar obrolan sepasang suami. kini aku mendengar bisikan yang tak jauh mengusik telingaku.
coba kamu bisa masuk sekolah negri to jo... biar murah biayanya, eh malah kamu harus sekolah di luar negri. pie to ini jadi nambah masalah keluarga kita aja. liat itu bapakmu cuma bisa goes becak, itu juga belum bisa menutupi makan harian kita. mbesok...., kamu jadi anak yang pinter ya nul. biar ndak nambahi biaya dan masalah.
ternyata banyak cerita yang kudapat dari berjalan di sela malam. belum juga aku sampai ke tempat kosku, langkahku dihentikan oleh teguran beberapa anak muda yang sedang nongkrong di pojok jalan gang komplek ku.
rata-rata dari mereka sedang mabuk, namun aku tidak ikut menikmati minuman berat itu. dan ketika berada disana aku hanya mampu memberi beberapa kata yang mungkin tak berarti bagi mereka selebihnya aku hanya sebagai pendengar.
mereka lebih sering mengeluh seperti.......
payahnya jadi orang pengangguran, nongkrong tiap malem.... pagi tidur mpe siang malemnya gini lagi kaya' kalong. coba dulu kalo gua nurut di kasih tau mak ma aba, capek gini tterus.... cuma dicemooh sama orang terus, malah bikin masalah terus buat orang tua gua.
akhirnya aku pamit dengan sedikit memaksa untuk segera sampai dirumah setelah beramah-tamah sebentar dengan mereka. baru saja aku akan pergi kira-kira 3 meter dari tempatku berdiri.
eong.... eong.... eong.... ngeeeuuuurrr, ngeung... ngeung..... meong... meong.... ngeurrr. klontang-klontang (suara tutup kaleng jatuh).
dari percakapan tiga kucing yang sedang ribut itu, bisa aku mengerti bahwa antara kucing garong, kucing perempuan dan anak kucing sedang berdiskusi dengan emosi tingkat tinggi, yang intinya bapak dan ibu kucing sedang memarahi anaknya... karena anaknya seharian sudah main dan nggak pulang-pulang, sudah itu begitu pulang badan anaknya penuh dengan luka-luka akibat di pukuli ibu rumah tangga yang ikanya di curi.
"eong pertama artinya kamu ini, eong kedua artinya jadi kucing bandel banget, eong ketiga artinya udah gitu maen seharian. ngeuuurrrr artinya dasar anak kucing, ngeung artinya susah dikasih tau, ngeung berikutnya sering bikin masalah, meong artinya jangan ikut-ikut anak tetangga, meong berikutnya awas kalo diulang lagi, ngeeuurrr artinya biar jadi pelajaran pukul aja pak."
sampai juga aku didepan rumah.... ternyata terlalu banyak masalah yang ada di dunia ini, jangan pernah takut akan hal itu... karena mengertilah bahwa kenapa kita berani hidup kalo kita tidak berani menghadapi masalah. karena sebelum lahir kedunia kita semua sudah membuat masalah.
" hadapi masalah mu seperti dirimu menghadapi pagi setelah terbangun dari istirahat malam"
sudah lah pa'e..... masalah ini pasti bisa diselesaikan, kalo saja semua keluarga mau membanu mengambil keputusan maka masalah ini akan terselesaikan dan idak mungkin terjadi berlarut-larut (kata istri dengan lirih).
kemudian ku berjalan sekitar dua raus meter dari rumah tadi yang aku dengar obrolan sepasang suami. kini aku mendengar bisikan yang tak jauh mengusik telingaku.
coba kamu bisa masuk sekolah negri to jo... biar murah biayanya, eh malah kamu harus sekolah di luar negri. pie to ini jadi nambah masalah keluarga kita aja. liat itu bapakmu cuma bisa goes becak, itu juga belum bisa menutupi makan harian kita. mbesok...., kamu jadi anak yang pinter ya nul. biar ndak nambahi biaya dan masalah.
ternyata banyak cerita yang kudapat dari berjalan di sela malam. belum juga aku sampai ke tempat kosku, langkahku dihentikan oleh teguran beberapa anak muda yang sedang nongkrong di pojok jalan gang komplek ku.
rata-rata dari mereka sedang mabuk, namun aku tidak ikut menikmati minuman berat itu. dan ketika berada disana aku hanya mampu memberi beberapa kata yang mungkin tak berarti bagi mereka selebihnya aku hanya sebagai pendengar.
mereka lebih sering mengeluh seperti.......
payahnya jadi orang pengangguran, nongkrong tiap malem.... pagi tidur mpe siang malemnya gini lagi kaya' kalong. coba dulu kalo gua nurut di kasih tau mak ma aba, capek gini tterus.... cuma dicemooh sama orang terus, malah bikin masalah terus buat orang tua gua.
akhirnya aku pamit dengan sedikit memaksa untuk segera sampai dirumah setelah beramah-tamah sebentar dengan mereka. baru saja aku akan pergi kira-kira 3 meter dari tempatku berdiri.
eong.... eong.... eong.... ngeeeuuuurrr, ngeung... ngeung..... meong... meong.... ngeurrr. klontang-klontang (suara tutup kaleng jatuh).
dari percakapan tiga kucing yang sedang ribut itu, bisa aku mengerti bahwa antara kucing garong, kucing perempuan dan anak kucing sedang berdiskusi dengan emosi tingkat tinggi, yang intinya bapak dan ibu kucing sedang memarahi anaknya... karena anaknya seharian sudah main dan nggak pulang-pulang, sudah itu begitu pulang badan anaknya penuh dengan luka-luka akibat di pukuli ibu rumah tangga yang ikanya di curi.
"eong pertama artinya kamu ini, eong kedua artinya jadi kucing bandel banget, eong ketiga artinya udah gitu maen seharian. ngeuuurrrr artinya dasar anak kucing, ngeung artinya susah dikasih tau, ngeung berikutnya sering bikin masalah, meong artinya jangan ikut-ikut anak tetangga, meong berikutnya awas kalo diulang lagi, ngeeuurrr artinya biar jadi pelajaran pukul aja pak."
sampai juga aku didepan rumah.... ternyata terlalu banyak masalah yang ada di dunia ini, jangan pernah takut akan hal itu... karena mengertilah bahwa kenapa kita berani hidup kalo kita tidak berani menghadapi masalah. karena sebelum lahir kedunia kita semua sudah membuat masalah.
" hadapi masalah mu seperti dirimu menghadapi pagi setelah terbangun dari istirahat malam"
0 Comments:
Post a Comment
<< Home