7 october 2008
ini adalah hari dimana waktu bergulir dan bertabrakan meski tak direncanakan. aku menemukan dia yang sama denganmu, sama dengan semua sifatmu, sama bulan lahirnya denganmu, sama-sama rasnya denganmu, sama berpengaruhnya sepertimu. sama dalam bautan nuansa dan waktu yang berbeda mungkin tuhan ingin mengujiku dan ternyata benar dia adalah Himawari........
selepas ashar di pelataran parkir depan kampus, langkahku terhenti lebih tepatnya dihentikan oleh teman sekaligus seniorku meski sebenarnya kami satu angkatan lulus SMA, tapi dia terlebih dahulu melanjutkan study-nya ketimbang diriku. dengan sedikit berlari dia menghampiriku... mempertanyakan kesibukanku selepas kuliah hari ini.
ada apa ha? tanyaku dengan sedikit memutar wajahku kearah sumber suara.
gini dy aku mau nanya kamu masih ada jam kuliah ga' ? ada kesibukan apa minggu ini, soalnya aku diajak beberapa rekan buat mengadakan kegiatan diluar kampus dan kaya'nya aku butuh kamu buat nemenin. itu juga kalo kamu berkenan dan ga' sibuk.
ini jam terakhirku... jadi ga' ada lagi kuliah, kalo minggu-minggu ini kaya'nya sih ga' ada kesibukan. soalnya kegiatan BEM masih minggu depan buat penetapan Poker per UKM. kegiatan diluar kampus juga mungkin baru sibuk diawal bulan besok, emang acara apaan ha? tanyaku kepada inha yang sedang sibuk mengotak-atik telphon selularnya.
acara dari salah satu lembaga sosial... intinya disana kita diperbantukan sebagai relawan yang membuat peserta senang dan terhibur, temennya banyak ada beberapa kampus yang ikut bergabung. pointnya kita disana nanti sebagai pemberi game-game yang menghibur. kembali mengotak-atik telphon genggamnya.
oh gitu boleh tuh..., acaranya kapan terus aku harus jadi apa disana? satu lagi yang aku boleh tau, ada pertemuan sebelum acara hari H nggak?
mendongakan kepalanya kearahku dan kemudian berkata, okeh kalo kamu setuju. terimakasih sebelumnya ndy, oh ada itu kalo bisa nanti jam lima di aula kampus dateng buat ngebahas ini, ya udah kalo gitu aku mau nemuin temen-temen yang udah setuju bergabung. kamipun berjabat tangan dan berlalu pergi kearah tujuan masing-masing.
lima kurang lima belas menit di parkiran kampus.
mana ini, jam segini belum juga ada yang menampakan wajahnya. maklumlah ini di Indonesia keseringan peoplenya menggunakan jam karet. jadi sering molornya daripada tepatnya.
akhirnya yang ditunggupun bermunculan, rata-rata tidak ada yang kukenal. hingga akhirnya ada satu teman perempuan yang aku kenal dari kampusku.
kamu ikut juga an, sapanya kepadaku.
ikut apaan? jawabku, sambil memperhatikan jalanan mencari kedatangan teman yang telah dijanjikan oleh inha dan salah satunya adalah nyonya yang ada didepanku, tapi biar agak suprais maka aku bertanya balik kepadanya.
ikutan acara dari lembaga sosial buat jadi team pembantu dalam menyenangkan peserta.... sambil ikut celingak-celingukan kearah jalan yang terbentang dihadapan kami, dan kemudian dia bertanya lagi. kamu lagi nunggu sapa si an?
hehe...., gitu to? ia aku baru tadi jam empatan diajak inha buat ikut acara ini, aku lagi nunggu inha sama temen yang laen. oh ia bu..., yang ikut bakalanya dari kampus mana aja? kok ngumpulnya harus dikampus kita, bukanya dikampus siapa gitu yang gede?
katanya sih banyak tapi lebih jelasnya aku belom tau, kenapa make kampus kita? semua itu karena ketua koordinasi team ini kampusnya lebih deket sama kampus kita, terus aula kampus dia lagi digunakan buat kegiatan diklat para dekan. so.... nothing choice, they are choice institusi us which easy for search. hehe........
singkat cerita dari percakapanku dengan bu ena, dan intinya ada satu anggota yang belum datang dan dia baru saja dalam perjalanan dari kampusnya yang lokasinya dua jam bila ditempuh dengan kendaraan umum ke kampusku. hingga aku mendapat emban untuk menunggunya di gerbang kampus. takut-takut nanti dia tersesat hahaha....... seperti di hutan saja.
aku tak juga menjumpai wujudnya, hingga temanku bercakap-cakap tadi kembali dari aula menemuiku. gimana an dah ketemu belom orangnya? kata dia sih dia dah ada di depan kampus.
belom bu, mana aku tau orangnya yang mana? masa aku kudu nanyain satu persatu orang yang lewat di depan kampus kita, atau yang baru saja turun dari angkot aku cegat buat di tanya. jawabku dengan sedikit bercanda kepada ena.
tuh dia, tanganya langsung reflek menunjuk kearah seseorang yang kurasa sudah dari tadi berada diseberang jalan itu. dan kupastikan dia akan memutar arah kakinya bila masih harus menunggu beberapa lama lagi, semua itu karena bosan menurutku. hehehe..........
***
tak ada yang berbeda darinya, sama seperti kebanyakan para wanita. berdandan seperti wanita dan berjalan serta bertingkah seperti wanita, hingga aku sadar ada guratan yang berbeda dari dia dengan para wanita yang pernah aku lihat. dia differenc.................
bukan dari pakaiannya atau dari caranya berjalan atau gayanya bicara, namun dari caranya mengoptikan sebuah objek dan mendeskripsikan sebuah pandangan. karena semua terbalut dalam keteduhan, dalam dahsyatnya menjaga pandangan dan anggukan lembut yang perlahan membaur.
meski belum ada rasa yang bisa menggambarkan mengapa dia berbeda? mengapa dia begitu mempengaruhi aku setahun kemudian? mengapa dia mampu membuat akuterus bercerita..... tentang dia... dia... dan dia..., mengapa dia mampu membalikan ku dalam ruang waktu yang pernah aku singgahi? mengapa magnet itu muncul kembali setelah hampir sembilan tahun terberai? dan mengapa harus ada mengapa?
Himawari....., itulah deskripsinya. sedikit angkuh terlihatnya, sedikit arogansi dan sedikit jumawa rasanya. namun dia adalah dia tak ada yang bisa mengerti inginya meski semua mengerti maksudnya.
akhirnya hari itu datang juga, empat hari tiga malam kami harus berada jauh dari pusat hiruk-pikuk kota dan menjadi tidak nyenyak tidur bagi mereka yang nyaman dalam dekapan kasur. dua hari dua malam telah aku lalui didunia yang sangat aku cintai ini, dunia adventure, dunia dimana semua kegelisahan terhapuskan oleh peluh ketegasan. hari ketiga rencananya kita akan mengadakan pendakian kearah dimana air terjun berada.
terdapatlah delapan orang yang akan melakukan pendakian dengan dua orang wanita dalam regu, salah satunya adalah dia. layak seperti deskripsinya dia mampu mengimbangi perjalanan ini bahkan aku yang menjadi open track, meski dalam waktu tertentu dia harus mengistirahatkan diri. ada beberapa hal lucu yang aku ingat dalam memori usang ini. sama seperti himawari sesungguhnya, tak menyerah meski klopaknya merapuh. tak lelah mesti sang mentari tak menyapanya, dan tak gugur disaat sang kumbang tak menyemainya.
dia sama dengan dirimu.... mungkin itu yang mewakili semua mengapa dalam benakku. ada yang berbeda dari dia yang tak kutemukan dalam bayangmu, meski keseluruhan sama. dia lebih idealis dan lebih sadis darimu, meski dia tak sehebat dirimu meninggalkan jejak dihamparan kanfas lukisan takdirku.
Nomi jogai fōmu no subete no fōmu kara
Iro no koto ga hikatte kōtaku no mū o hōsha suru
Taiyō ni sarasa rete kagayaite kagō-butsu
Tanjun'na kaiba oke no naka no sekai no kanzen'na gōman
Kyoku no shizen no tenkei-tekina hikisū o mitasu
Anata ga rikai shite iru, yōso
Soen ni watashi no sekai-kan
Sore ga watashi no me no byū o yoko ni futta
Anata wa watashi no hon hatsumei kagō-butsu o ninshiki shite iru
Shiroi kumo no kōshin kata baku
Matawa shinpuru-sa ga hi genjitsu-tekida
Pakkin o, subete no memori o saiyō
Okage de.... for the moment
satu tahun waktu ini bergulir dengan waktunya....
dalam tautan berimbang yang tak terbantahkan meski sama yang tuhan inginkan
sejauh otak berfikir dan hati bertanya, akhirnya aku beranikan diri untuk mengungkap sebuah tanya yang terkungkung dalam asa. dimanakah dan harus seperti apakah sekarang?
awal 2010, inginya aku menyatukan ruang itu. tak ingin terlewati seperti dirimu dan masa dimana semua terlalu sulit untuk dipinta, sulit untuk dipinta kembali dan sulit untuk memutar arah.
inginya sih berbeda dan membuat bingkai itu terasa indah serta layak dipandang dan disanding, walau entah apa sesungguhnya dibalik rahasia itu? dibalik keinginan tuhanku, dibalik semua erangan jiwaku yang terlalu menggebu. meski akhirnya aku harus terjerembab tanpa ampun dan itu terjadi dua kali.
24 April 2010
still recorded clearly that the news came, preaching the anxiety that the bubbling and difficult to resist. God Almighty showed his promise, that he did not prepare him as a gift for me.
until sometimes I was too tired when should meet again like him, she's the other ... she is like you. or in the link space of time the same as before, yesterday and will come.
I'm too tired to continue to roll in your shadow, please come back when you were still there, and if you are still there. within the image that had become the image that lend my heart. all now that my prayers have been replaced since she's gone.
still recorded clearly that the news came, preaching the anxiety that the bubbling and difficult to resist. God Almighty showed his promise, that he did not prepare him as a gift for me.
until sometimes I was too tired when should meet again like him, she's the other ... she is like you. or in the link space of time the same as before, yesterday and will come.
I'm too tired to continue to roll in your shadow, please come back when you were still there, and if you are still there. within the image that had become the image that lend my heart. all now that my prayers have been replaced since she's gone.
Kokoro-boshi...................
dalam catatan hati pemuda malas
2010 yang berkesan walau tak terwujudkan
0 Comments:
Post a Comment
<< Home